Senin, 21 Desember 2015

Asal Usul Kampung Pemandang



Asal usul Kampung Pemandang ini disalin kembali berdasarkan Salinan Buku Curai Paparan dari Foto Copy tulisan tangan dari Yang Dipertuan Sakti Ibrahim (Raja Rokan yang terakhir)  yang memerintah selama 39 Tahun yaitu antara tahun 1903-1942, yang ditulis oleh beliau sendiri dan dibantu oleh Sekretaris Kerajaan pada tahun 1921, dan salinan ini dari awal sampai tamat ditulis dalam ejaan lama yang belum disempurnakan, yaitu dengan mengggunakan ejaan latin yang dipakai pada Zaman Belanda.
Tulisan ini disalin kembali oleh FACHRIE ABD MALIK sebagai Bahagian Urusan Sosial Politik  Kantor Camat Rokan IV Koto pada tanggal 25 Nopember 1991.
Untuk memudahkan membaca dan mudah dimengerti, sengaja ditulis dalam ejaan yang disempurnakan (EYD). Akan tetapi kalimat yang digunakan tetap asli. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi semua pihak yang memerlukannya dikemudian hari.
Maka tersebutlah pula perihal Kampung Pemandang. Adalah dahulunya satu kaum orang laki-laki dan perempuan dari KAJAI RAO, masuk ke Luhak Rokan, menepat ke Kampung Sungai Kijang. Kemudian setelah tiga tahun ia tinggal di kampung Sungai Kijang, mereka itupun lalulah ke sebelah IV Koto di Bukit sekarang, yaitu pada suatu sungai yang sedikit besar pada hilir Sungai Pakis yang tersebut dahulu. Sesampai disitu mereka itupun mencari tanah akan dibuat kampung, hampiran sungai yang tersebut.
Pada ketika itu segala mereka itupun naiklah pada suatu bukit yang tinggi, lalu memandang kiri dan kanan, buat melihat tanah yang akan tempat kampungnya. Maka terlihat oleh mereka itu suatu tanah yang sedikit datar hampir tepi sungai dibawah bukit itu sebab itulah dinamakan orang sungai itu sungai Pemandang.
Kira-kira dua tahun lamanya mereka itu tinggal berladang disitu, maka hilirlah orang Pakis yang tersebut ke Ujung Batu akan memintah Tanah dan Soko yang telah diceritakan diatas ini (Sebelum Kampung Pemandang, sudah ada terbentuk Kampung Pakis). Setelah sampai ke Ujung Batu, Yang Dipertuan Besar-pun mengangkat kepala dari orang Pemandang tadi yang bergerlar Bendahara Raja. Maka adalah waktunya yaitu sewaktu dengan waktu mengangkat Bedahara Muda Pakis tadi. Adapun kerbau yang dipersembahkan orang Pemandang, ialah kerbau persembahan orang Pakis dahulu dibelinya. Karna kerbau yang yang dipersembahkan itu tiadalah dipotong, hanyalah dikembalikan, dan diganti dengan uang Enam Rial. Itulah yang dinamakan orang Kerbau Kurus. Sebab namanya saja memotong kerbau tetapi hanyalah menerima uang Enam Rial saja. Demikianlah halnya Kampung Pakis dan Pemandang waktu diangkat oleh Yang Dipertuan Besar nama GOEDIMAT.
Sekarang Pemandang telah berubah menjadi Desa Pemandang Kec. Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, RIAU.

sumber: https://ajiramiazawa.wordpress.com/2010/10/28/asal-usul-kampung-pemandang/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar